Selasa, 20 Oktober 2015

2. Penjelasan Sistem Informasi Psikologi dan contoh penggunaan sistem informasi dalam psikologi

     Menurut Jogiyanto (1999:683), sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu, menurut Murdick, R.G, suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedure-prosedure atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoprasikan data atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasillkan informasi atau energi atau barang.
     Informasi menurut Gordon B.Davis, adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Jadi sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.          
     Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi - informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan komputerisasi. Contoh penggunaan sistem informasi dalam psikologi adalah E-Counseling.
      E-counseling adalah salah satu strategi bimbingan dan konseling yang bersifat virtual atau konseling yang berlangsung melalui bantuan koneksi internet. Dalam hal ini proses konseling berlangsung melalui internet dalam bentuk web-site, e-mail, facebook, videoconference (yahoo massangger) dan ide inovatif lainnya.
   Manfaat E-counseling bagi pengguna : hubungan virtual antara konselor dengan klien bisa berlangsung dimana saja dan kapan saja, namun berandalkan koneksi internet. Membantu menilai pilihan untuk terapi, sumber informasi mengenai layanan konselor yang spesifk, sumber informasi menjalankan konseling  dan terapi pribadi berkelanjutan melalui e-mail, Pemberian alat tes dan penilaian konselor. Pemberian nasehat melalui e-mail atau bulletin boards, perbincangan kelompok serentak maupun tak serentak (support counseling), konseling kelompok serta penelitian konselor.





 Selain itu, beberapa alat tes juga telah menggunakan komputerisasi. Telah banyak perusahaan yang menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga. Contohnya alat tes APM yang berbasis computer. 



Sumber :
Fatta, H. 2007. Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset

Tidak ada komentar:

Posting Komentar