Selasa, 20 Oktober 2015

6.Kelebihan dan kelemahan Arsitektur computer dibandingkan struktur kognisi manusia

Kelebihan Arsitektur computer dibandingkan struktur kognisi manusia :
1. Lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami bisa berubah karena sifat manusia pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama sistem komputer & program tidak mengubahnya.
2. Lebih mudah diduplikasi & disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari 1 orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama & keahlian tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap.Jadi jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebut dapat disalin dari komputer tersebut & dapat dipindahkan dengan mudah ke komputer yang lain.
3.  Lebih murah. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah & murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4. Bersifat konsisten karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah.
5. Dapat didokumentasi.Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6. Mampu memproses data yang singkat. Efisien dalam biaya, sudah teratur, mudah dirawat, dan bisa ditebak.
7.  Membaca data lebih cepat dengan kesalahan lebih sedikit dibandingkan manual (manusia).

Kelemahan Arsitektur computer dibandingkan struktur kognisi manusia:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Tidak mampu belajar sendiri dengan cepat; memiliki kesulitan dengan tugas kognitif
manusia yang rumit, seperti peamahaman bahasa dan produksi.
4. Sesuai aturan yang ditetapkan, tidak konseptual seperti halnya kognisi manusia.
5. Penyimpanan “storage device” dalam computer terbatas dan hanya dapat menyimpan informasi dilokasi tertentu, dibandingkan otak manusia yang memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar.

Sumber:

       

5.Penjelasan keterkaitan antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur computer

        Pada masa awal teknologi computer, bahkan ilmuwan AI (dan para penulis fiksi ilmu pengetahuan) memiliki impian luar biasa tentang robot dan mesin berpikir. Sebuah tulisan yang sangat berpengaruh ditulis pada awal 1940-an oleh seorang psikiater asal Chicago, W.S.McCulloch, serta mahasiswanya, W.Pitts. Dalam tulisan tersebut, mereka mengenalkan sebuah konsep yang memiliki pengaruh sangat besar bagi para ilmuwan computer, termasuk Von Neumann dan juga para PDP. Berdasarkan konsep bahwa pikiran adalah hasil kerja otak, terutama bagian dasar otak atau simpul-simpul saraf, mereka beranggapan bahwa simpul-simpul saraf tersebut bisa dipandang sebagai“peralatan logika”, yang beberapa simpul serta hubungannya bisa dipandang sebagai logika yang proporsional.
   Simpul-simpul saraf berkomunikasi satu sama lain secara elektrokimiawi. Sebuah simpul elektronik yang sangat kecil mengalir lewat akson sebuah sel menuju ke sinaps, sementara impuls neuron kimiawi mengalir lewat impuls neuron yang lainnya. Proses transmisi neuron telah tertata rapi, lontaran neuron hanya terjadi jika sudah mencapai ambang batas. Semua neuron memiliki ambang batas. Lontaran neuron hanya terjadi jika arusnya positif, sementara arus negative akan menghambat lontarannya, dan begitu seterusnya. Yang paling penting adalah bahwa setiap neuron mampu mengumpulkan semua sinyal rangsangan dan hambatan dari ribuan koneksinya.
     Lontaran sebuah neuron tergantung pada ambang batasnya, yang akan menentukan hidup matinya. (Neuron jenis ini disebut “Neuron McCulloch-Pitts”). McCulloch dan Pitts mengamati bahwa hidup matinya neuron ini bisa dilihat sebagai sesuatu yang logis. Seperti telah diketahui secara umum, computer berfungsi berkat rangkaian sirkuit biner yang menentukan mati atau hidupnya neuron tadi ( dirancang dengan symbol 1 atau o ). Meskipun bentuknya sederhana, ketika sirkuit biner ini saling berpasangan dengan cepat, kekuatan proses yang dihasilkan menjadi luar biasa. Begitu pula dengan bagian dasar proses neuron, neuron dan hubungan-hubungannya mampu menimbulkan kekuatan proses yang monumental.
    Von Neumann melihat hubungan antara sikap logis neuron ketika berinteraksi dengan kinerja computer digital. Van Neumann yang sudah mengembangkan rancangan computer paling bermanfaat, menyatakan bahwa sangatlah mengkin untuk merancang computer yang meniru otak manusia-tidak hanya fungsinya, tetapi strukturnya juga dimana tabung vakum, relay, rangkaian kawat, dan perangkat keras akan menggantikan neuron, akson, dan sinapsis. Untuk tujuan akhirnya, sebuah computer perlu dirakit dengan tingkatan lapisan jalinan elektronik pengganti neuron yang susunan dan fungsinya akan meniru otak manusia.
 Sumber :Solso, R., Maclin, O., Maclin, M. 2007. Psikologi kognitif edisi kedelapan.                Jakarta : Erlangga



4.Penjelasan tentang struktur kognisi manusia

     Seorang psikiater asal Chicago, W.S.McCulloch, serta mahasiswanya W.Pitts mengemukakan konsep pikiran adalah hasil kerja otak, terutama bagian dasar otak atau simpul-simpul saraf. Simpul-simpul saraf berkomunikasi satu sama lain secara elektrokimiawi. Sebuah simpul elektronik yang sangat kecil mengalir lewat akson sebuah sel menuju ke sinaps, sementara impuls neuron kimiawi mengalir lewat impuls neuron yang lainnya. Proses transmisi neuron telah tertata rapi, lontaran neuron hanya terjadi jika sudah mencapai ambang batas. Semua neuron memiliki ambang batas. Lontaran neuron hanya terjadi jika arusnya positif, sementara arus negative akan menghambat lontarannya, dan begitu seterusnya. Yang paling penting adalah bahwa setiap neuron mampu mengumpulkan semua sinyal rangsangan dan hambatan dari ribuan koneksinya. Neuron dan hubungan-hubungannya mampu menimbulkan kekuatan proses yang monumental.          

 Sumber :Solso, R., Maclin, O., Maclin, M. 2007. Psikologi kognitif edisi kedelapan.               Jakarta : Erlangga

3. Penjelasan Arsitektur computer

Arsitektur computer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoprasian dasar dari suatu system computer yang merupakan deskripsi fungsional dari kebutuhan perangkat keras yang di desain dengan kecepatan proses dan system interkoneksinya untuk dapat menciptakan sebuah computer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja dan target biaya.
            Perbadaan paling sederhana dalam tingkatan arsitekstur computer yaitu pada hardware dan software.
1.      Tingkatan dasar Arsitektur computer
Pada tingkatan ini hardware sebagai tingkatan computer yang yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini “layer” software ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware. Hardarwe ini mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software.
2.      Multilayerd Machine
Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian dikembangkan dengan
memandang sistem komputer keseluruhan sebagai “multilayered machine” yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware.

Pada Hardware level terdapat beberapa tingkatan layer, yaitu:
1.      Physical Device Layer
Merupakan komponen elektrik dan elektronik yang sangat penting
2.      Digital Logic Layer
Elemen pada tingkatan ini dapat menyimpan, memanipulasi, dan mentransmisi data dalam bentuk represeotasi biner sederhana.
3.      Microprogrammed Layer
Menginterprestasikan instruksi bahasa mesin dari layer mesin dan secara langsung menyebabkan elemen logika digital menjalankan operasi yang dikehendaki. Maka sebenarnya ia adalah prosesor inner yang sangat mendasar dan dikendalikan oleh instruksi program
            4.     Machine Layer
Adalah tingkatam yang paling bawah dimana program dapat dituliskan dan memang hanya instruksi bahasa mesin yang dapat diinter-pretasikan secara langsung oleh hardware.
            Pada software level terdapat beberapa tingkatan layer, yaitu
1.    Operating System Layer
Mengontrol cara yang dilakukan oleh semua software dalam menggunakan hardware yang mendasari (underlying) dan juga menyembunyikan kompleksitas hardware dari software lain dengan cara memberikan fasilitasnya sendiri yang memungkinkan software menggunakan hardware tersebut secara lebih mudah.
2.      Higher Order Software Layer
Mencakup semua program dalam bahasa selain bahasa mesin yang memerlukan penerjemahan ke dalam kode mesin sebelum mereka dapat dijalankan. Ketika diterjemahkan program seperti itu akan mengandalkan pada fasilitas sistem operasi yang mendasari maupun instruksi-instruksi mesin mereka sendiri.
3.      Applications Layer
Adalah bahasa komputer seperti yang dilihat oleh end-user.

Central Processing Unit (CPU)

CPU atau satuan merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi program. Pada komputer mikro, processor ini disebut microprocessor. CPU terdiri dari dua bagian utama, yaitu unit kendali (control unit) dan unit Aritmatika dan logika (arithmethic logic unit). Disamping dua bagian utamatersebut, CPU mempunyai beberapa simpanan yang berukuran kecil yang disebut register.
1.      Control Unit
Bagian ini bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer. Control unit mengatur kapan alat input menerima data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat output.
2.      Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan aritmatik atau matematika yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melaukan operasi aritmatik dengan dasar pertambahan, sedang operasi aritmatik yang lainnya seperti pengurangan, perkalian dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan.

Jenis- Jenis Processor


1. Mikroprosesor 8080
2. Mikroprosesor 6800 dan 6502
3. Mikroprosesor Z-80
4. Mikroprosesor 8085
5. Mikroprosesor INTEL 8086/8088
6. Mikroprosesor 6800
7. Mikroprosesor 80286
8. Mikroprosesor 80386
9. Mikroprosesor 68020 dan 68030
10. Mikroprosesor 80486



Peralatan output dapat berupa:
  1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
  2. Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan imagepada media lunak yang berupa sinyal elektronik.
  3. Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda, sebagai alat output dan juga sebagai alat input.


Sumber :
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=13&cad=rja&uact=8&ved=0CG0QFjAMahUKEwiO6veglc3IAhVEPo4KHdfwAj8&url=http%3A%2F%2Fiwangsa.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F31945%2FVIII.%2BArsitektur%2BKomputer%2B(10-11).pdf&usg=AFQjCNFAEz8iLlwsOGAJLoRztcaVbeBXZw

2. Penjelasan Sistem Informasi Psikologi dan contoh penggunaan sistem informasi dalam psikologi

     Menurut Jogiyanto (1999:683), sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu, menurut Murdick, R.G, suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedure-prosedure atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoprasikan data atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasillkan informasi atau energi atau barang.
     Informasi menurut Gordon B.Davis, adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Jadi sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.          
     Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi - informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan komputerisasi. Contoh penggunaan sistem informasi dalam psikologi adalah E-Counseling.
      E-counseling adalah salah satu strategi bimbingan dan konseling yang bersifat virtual atau konseling yang berlangsung melalui bantuan koneksi internet. Dalam hal ini proses konseling berlangsung melalui internet dalam bentuk web-site, e-mail, facebook, videoconference (yahoo massangger) dan ide inovatif lainnya.
   Manfaat E-counseling bagi pengguna : hubungan virtual antara konselor dengan klien bisa berlangsung dimana saja dan kapan saja, namun berandalkan koneksi internet. Membantu menilai pilihan untuk terapi, sumber informasi mengenai layanan konselor yang spesifk, sumber informasi menjalankan konseling  dan terapi pribadi berkelanjutan melalui e-mail, Pemberian alat tes dan penilaian konselor. Pemberian nasehat melalui e-mail atau bulletin boards, perbincangan kelompok serentak maupun tak serentak (support counseling), konseling kelompok serta penelitian konselor.





 Selain itu, beberapa alat tes juga telah menggunakan komputerisasi. Telah banyak perusahaan yang menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga. Contohnya alat tes APM yang berbasis computer. 



Sumber :
Fatta, H. 2007. Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset

1. Penjelasan Sistem Informasi (information system)

  Sebelum mengenal sistem informasi, perlunya melihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Menurut Davis (dalam Hanif, 2007) Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Mc Leod (dalam Hanif, 2007) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sehingga pengertian system informasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.
       Sistem informasi (information system) secara teknis dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, dan menggambarkan hal-hal yang rumit.
     Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting dalam organisasi atau lingkungan sekelilingnya. Informasi (information) sendiri berarti data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti bagi dan berguna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan fakta mentah  yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya belum dikelola dan diorganisasikan ke dalam bentuk yang secara efektif dipahami oleh manusia. 
     Menurut John F. Nash, sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas, atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atau transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakaian intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Rahmat, sistem informasi merupkan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
     Tiga aktivitas didalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengandalikan operasi, dan menganalisis permasalahan. aktivitas tersebut adalah input, proses, dan output. Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi. Pemrosesan (processing) mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik, yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan input.   



Sumber :

Djahir, Y.,& Pratita, D. 2014. Bahan ajar Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish 

Fatta, H. 2007. Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset



Laudon, K.,& Laudon, J. 2007. Sistem informasi manajemen edisi 10 (alih bahasa: Sungkono, C). Jakarta : Salemba empat