A. Konsep
Sehat
Apa
yang dimaksud dengan konsep sehat ?
Menurut
(WHO) sehat adalah suatu kondisi yang tidak hanya fisik tetapi juga psikis
serta terhindar dari penyakit & ketidakmampuan. Oleh karena itu, seseorang
yang mengalami gangguan meskipun hanya dari satu aspek yaitu psikis. Orang
tersebut dapat dikatakan seseorang yang tidak sehat (sakit).
Lalu
bagaimana dengan seseorang yang mengalami kekurangan dalam fisiknya?.Di dalam
masyarakat, seseorang masih dikatakan sehat jika ia masih melakukan aktivitas
walaupun dengan anggota fisik yang tidak lengkap, dan dikatakan sakit jika
seseorang yang mengalami kekurangan dalam anggota fisiknya sudah tidak mampu
lagi beraktifitas.
Kesehatan manusia secara fisik dipengaruhi oleh 6 faktor
ini yaitu : (1). Udara yang bersih yang terbebas dari polusi, debu dan karbon.
(2). Air yang tidak mengandung zat-zat berbahaya, tidak berbau, berwarna bersih
dan jernih. (3). Makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan-bahan kimia.
(4.) Olahraga teratur. (5). istirahat yang cukup dan (6). merawat fisik dengan
sebaik-baiknya.
Sedangkan kesehatan manusia secara psikis dipengaruhi
oleh : (1). Keseimbangan emosi;
dapat mengontrol emosinya, dan mengembangkan emosi-emosi yang positif. (2).
Ketenangan atau kedamaian pikiran. (3). sikap atau bertingkah lakunya sesuai
dengan norma-norma sosial. (4) Dapat mengidentifikasi masalahnya dan berusaha
mencari jalan keluarnya dengan cara yang baik, dsb.
B. Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Secara
umum sejarah kesehatan mental terbagi dalam dua periode pra-ilmiah dan periode
ilmiah ( Langgulung, 1996: 23).
1.
Periode
Pra-Ilmiaah
Pada zaman dahulu gangguan-gangguan kepribadian atau
mental sudah terlihat dengan adanya konsep primitif animisme, yakni orang-orang
terdahulu yang percaya bahwa dunia di awasi oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang
primitif percaya bahwa pohon yang besar, kesuburan tanaman dan lain seabagainya
dipengaruhi oleh roh-roh yang tertinggal di dalamnya.Orang yunani percaya bahwa
seseorang yang mengalami gangguan mental menandakan bahwa dewa marah dan
mengambil jiwa orang tersebut. Untuk mengendalikan amarah para dewa,
orang-orang yunani mengadakan sesaji dengan mantra dan korban.
Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi pada
zaman Hipocrates (460-467). Hipocrates menolah pengaruh roh, dewa, setan atau
hantu. Ia mengembangkan suatu pandangan yakni revolusioner dalam pengobatan.
Maksudnya gangguan mental atau fisik yang terdapat pada diri seseorang itu
akibat dari alam.
Namun dalam perekembangan selanjutnya, seorang dokter
prancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan social
untuk memecahkan masalah penyakit mental dengan cara pasien dirantai selama 20
tahun atau lebih, akhirnya diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak
lagi melukai diri sendiri.
2.
Era
Ilmiah (modern)
Awalnya
yaitu berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu
pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush ( 1745-1813) menjadi anggota staff
medis dirumah sakit penisylvania. Dirumah sakit tersebut terdapat ada 24 pasien
yang dianggap sebagai Iunaties (orang
–orang gila atau sakit ingatan). Perlakuan pasien tersebut yaitu dengan cara
diguyur dengan air, karena sel yang pasien tepati kurang sekali alat
ventilasinya. Rush sangat berusaha sekali untuk memahami gangguan mental
tersebut dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi dan
mencari kesenangan. Oleh hal itu, psikologi abnormal memberikan pengaruh kepada
lahirnya mental hygene yang
berkembang menjadi suatu body of
knowledge berikut gerakan-gerakan yang terorganisir. Perkembangan kesehatan
mental dipengaruhi oleh inspirasi para ahli, yaitu Dorothea Lynde Dix dan
Clifford Whittingham Beers.Kedua ahli tersebut juga memberikan pertolongan
kepada orang-orang miskin dan lemah.
Pada
tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama decade
1900-1909 beberapa organisasi kesehatan mental telah didirikan, seperti Amerika
Social Hygiense Association ( ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene.
Perkembangan gerakan-gerakan di bidang kesehatan mental ini tidak lepas dari
jasa Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Karena jasanya ia dinobatkan
sebagai ” The Founder of The mental Hygiene Movement”. Dia terkenal karena
pengalamannya dalam pecegahan dan pengobatan gangguan mental yang manusiawi.
Pada
tahun 1908, Clifford Whittingham Beers mempublikasikan otobiografinya sebagai
mantan penderita gangguan mental yang berjudul “ A Mind That Found It Self”.
Kehadiran buku itu disambut baik oleh William James, sebagai seorang pakar
psikolog. Selanjutnya, beers membuat beberapa program untuk mencegah atau
menyembuhakan penyakit atau gangguan mental, dan program tersebut di respon
baik oleh masyarakat dan Wiiliam James.
Secara
hukum, gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3
Juli 1946, yaitu ketika Presiden Amerika Serikat menandatangani “ The National
Mental Health Act”. Dokumen tersebut berisi program jangka panjang untuk
meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Pada
tahun 1950, Organisasi kesehatan mental bertambah, yaitu dengan berdirinya
Nasional Association for Mental Health yang bekerjasama dengan tiga organisasi
lainnya. Gerakan kesehan mental ini berkembang, sehingga pada tahun 1075 di
Amerika Serikat terdapat seribu tempat perkumpulan kesehatan mental. Di tempat
lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui World Federation for Mental Health
dan World Health Organization.
C. Teori
Kepribadian Sehat Menurut :
1.
Aliran
Psikoanalisa:
Aliran
ini melihat bahwa ketika masa kanak-kanak kita sering mendapat hukuman dan
tekanan dan sering kali hal itu menciptakan perasaan cemas, yang akhirnya memicu
represi, yakni dorongan agar pengalaman yang tidak menyenangkan masuk ke alam tidak
sadar, pengalaman-pengalam tidak menyenangkan itu bisa membawa pengaruh kepada
mental seseorang ketika dewasa nanti. Akan tetatpi menurut Freud,
pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan tidak semua berasal dari
pengalaman masa kanak-kanak, tetapi Freud meyakini pengalaman-pengalaman nenek
moyang juga berpengaruh kepada perkembangan kesehatan mental seseorang.
Faktor
Epigenetik mempelajari kematangan psikologis seseorang yang berkembang dan
seiring bertumbunhya fisik dalam tahap-tahap perkembangan individu juga dapat
mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Selain
itu mekanisme-mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh seseorang seperti
Represi, pembentukan reaksi, pengalihan, fiksasi, Regresi, proyeksi, introyeksi
dan sublimasi juga dapat mempengaruhi mental seseorang. Walaupun mekanisme
pertahanan digunakan secara universal, namun jika digunakan secara ekstrem maka
akan mengarah keprilaku yang kompulsif, repetitive juga neurotis.
2.
Aliran
Behavioristik
Aliran
ini melihat kepada perilaku-perilaku yang nampak, yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Aliran ini lebih menekankan kepada teori belajar.
Karena menurut aliran tersebut perilaku manusia kecuali insting adalah hasil
belajar. Aliran ini juga tidak mempersoalkan baik dan buruk tetapi lebih
mengetahui bagaiamana prilakunya dikendalikan factor lingkungan.
Kaum
behaviorisme berpendapat bahwa organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat social atau
psikologi, prilaku adalah hasil pengalaman, dan prilaku digerakkan atau
dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi
penderitaan.
proses
pembelajaran dan proses belajar social akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
Kesalahan individu dalam proses pembelajaran dan belajar social akan mengakibatkan
gangguan mental. Kemampuan belajar meniru sesorang yang baik atau buruk juga
dapat mempengaruhi perkembangan kesehatan mental. Ketika seseorang berada dalam
lingkungan kerja yang tidak baik, dalam hal ini korupsi, otomatis lingkungan
tersebut akan mempengaruhi prilaku seseorang disekitarnya dan dapat mempengaruhi
mental seseorang sehingga prilaku di sosialnya menjadi tidak baik.
3.
Aliran
Humanistik
Aliran
ini lebih menekankan kepada bahwa setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman
yang bersifat pribadi dimana “aku atau diriku atau I atau me” menjadi pusat dan
prilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu prilaku manusia tentang
identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Dalam aliran ini
juga menekankan bahwa manusia juga harus menganggap manusia lain unik dan
mempunyai kederajatan yang sama. Dalam kondisi yang normal berprilaku rasional
dan konstruktif serta bisa mencapai pengembangan dan aktualisasi diri bisa
mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
D.Kepribadian
sehat Menurut maslow
Pendekatan
dimana prilaku individu dipengaruhi oleh hirarki kebutuhan yang dimiliki.
Selain itu, individu diyakini memiliki kemampuan memahami potensi dirinya
berkembang untuk mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan dilevel rendah
harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi. Kebutuhan dari level rendah ke
tinggi, diantaranaya: Fisiologi, keamanan, cinta, dan keberadaan, penghargaan
dan aktualisasi diri. Ketika semua kebutuhan-kebutuhan dasar manusia terpenuhi,
otomatis manusia tersebut akan berkembang dalam kepribadian yang baik dan
berkembang dalam mental yang sehat.
Referensi
:
Rochman, K. (2010). Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN
Press
Dewi, K. (2012). Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang : Universitas Diponegoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar